Langsung ke konten utama

Postingan

Memori Jean

"well, kamu tau aku kehilangan semua ingatanku dulu.." "iya, tapi aku penasaran dengan twitter dan facebook kamu dulu. Aku yakin kamu punya akun sosial sebelumnya." "itu dia yang ga pernah aku tau. Aku masih punya laptopku dulu, tidak ada password, tapi semua datanya kosong. History browsing, cookie, cache di browser aku kosong. Seolah aku yang masa lalu sengaja melakukan itu." "ya, aku juga mendengar ga ada seorang pun dari keluargamu yang memberi tahu apa yang terjadi saat itu. Dan kamu pindah ke kalimantan dan memulai hidup baru di sana, bekerja, dan ditempatkan di ibukota.." "ya, herannya aku ga pernah protes. Seolah ada bagian diriku yang justru bahagia karena aku ga ingat apapun. Tapi tadi, waktu aku ketemu mereka yang ngaku temanku dulu, ada yang.. Kamu tau perasaan aneh seperti kejutan listrik? Aku merasakan itu, di jantungku. Dan sekarang aku ingin tahu, benar-benar ingin tahu luka apa yang pernah ada waktu itu." "jea

Hujan turun

Hujan turun, basahi bumi, basahi dedaunan pohon, basahi tanah yang kering, dan basahi aku. Hujan turun, dengan hymne yang sama setiap kali dia datang. Hujan turun, namun kali ini hanya berteman dengan dingin, angin dan petir tak ikut. Nanti saja, katanya. Hujan turun, manusia berteduh, hewan bersembunyi. Hanya aku dan dedaunan yang menyambutnya. Hujan turun, siap mendengar semua rutukan, kekesalan, suka, dan duka manusia. Hujan turun, dan aku siap dengan ceritaku. Hujan turun, membawaku jauh ke benakku, membantu mencari ketenanganku dulu, yang terhimpit sesak pilu gumpalan gelisah, terkubur dalam himpunan resah, tergerus jauh oleh gelombang ketakutan. Hujan turun. Daun basah, tanah basah, aku basah. Hujan turun. Pohon menyerap airnya. Tanah menyimpan airnya. Dan aku meluruhkan sebagian resahku bersamanya. Hujan turun, sampaikan pamit dan berjanji akan kembali, ntah kapan. Hujan berhenti.

The art of killing a feeling

Gue ga mau bilang ini postingan galau, lebih ke.. Dilema. Oke, why in the world ghina is in dilemma? Well, gue lagi suka sama orang, dan imajinasi gue bikin gue makin tergila-gila sama orang ini. Nah! Itu dia. Imajinasi gue!! Gue emang suka berimajinasi. Selama ini gue ga ada masalah sama imajinasi-imajinasi gue. Mimpi-mimpi gue jadi lebih keren dan dramatis setiap gue tidur. Laura juga ngakuin kalau imajinasi-imajinasi gue berlebihan gegara gue terlalu sering nonton film. Mimpi gue bahkan udah kaya film. Hahaha. Tapii, gue nyerah kalau imajinasi ini udah mulai mempengaruhi kehidupan nyata gue, karena ujung-ujungnya pasti sakit. Imajinasi gue bikin gue terlampau banyak berharap, dan gue tau itu ga baik buat gue. Ga sehat. Tapi, di sisi lain gue juga, enjoy the time of having a crush. Udah lama gue ga ngerasain naksir sama orang sampe kepikiran tiap hari, kebawa mimpi, dan pengen ketemu tiap saat. Sekarang akhirnya ngerasain, antara seneng dan kesel. Seneng akhirnya ga ngerasa hampa,

shocking. shaking.

I think I never had a shock before, you know, when your body is uncontrollably shaking for some reasons. But last night.. last night.. When I got a phone call from dad's number but ami's voice was over there, telling me that my younger brother's been arrested for having drugs and the the person who called and talked to dad asked for money. What shocked me first is, I cant believe that my brother would have such things, yes he's smoking and recalcitrant, but.. That was just unbelievable. He's having his final next week. this is just.. shocking. My body started shaking hearing my mom crying next to ami. But the next thing happened is Ajif came home, safely, without drugs, and ami, and my mom were like, started to scream "dad, daad". And then hung up the phone. I became more shocked. My brain started to imagine things, horrible, very horrible things and my body was shaking, like, uncontrollably shaking. Shocked, I got out the room and went to kak dina's

menikah

apa? menikah? hahahah bukaan. gue bukan mau nikah. cuma tadi lagi ngobrol bareng temen kosan dan pembicaraan berakhir ke topik ini (selalu. ngomongin apapun ujung-ujungnya pasti sampai ke topik ini. huft) Jadi, seperti biasa kalau ada dua orang atau lebih lagi ngumpul di ruang makan, biasanya anak kosan lain ikutan keluar dan ikutan ngobrol. Tapi kebetulan tadi, setelah gue sama laura selesai makan (ramyun. ya, gue lagi-lagi tergoda buat makan mie. lemah!) dan kak dina selesai nyuci baju (tiga ember mbaksiss) kita duduk dan mulai ngomongin banyak hal. mulai dari bergunjing, bikin rencana (baca: wacana) jalan-jalan, daan.... berakhir ke kegalauan gue, perempuan 20 tahun dan tidak pernah pacaran, yang pengen cepet-cepet nikah. kak din: kenapa sih, pengen cepet-cepet nikah? yang lain tuh abis kuliah pengen kerja dulu..  kakak, kak cimot, kak dika (dulu satu kosan, setelah mereka kerja ga di sini lagi.. huhu) justru mikirin kerja dulu gue: ya dalam pikiran aku karir gampang kak, gamp

procastination

gue udah janji sama diri sendiri ga bakal posting hal lain kalo belum selesai nyeritain not a traveler story sampai selesai. tapi ya, namanya juga ghina. pertahanannya gampang runtuh, kaya kemaren yang 3 kali berturut-turut digoda akhirnya luluh juga, sampai kebablasan malah di godaan ketiga.. ah yaudahlah, gue juga ga mau nyeritain itu. ntar aja kalo udah keliatan hasilnya.. (loh, ini apa?) oke, jadi selasa di semester 6 ini jadi identik sama.. hari kuliah paling "tertugas". apa itu "tertugas"? yah itu cuma istilah yang gue bikin-bikin aja, soalnya matkul perbandingan administrasi negara sama administrasi lingkungan punya jadwal yang jelas di minggu ke berapa aja harus presentasi, diskusi, atau bikin review. administrasi lingkungan sih oke, buat sesuatu yang gue suka gue rela dikasih banyak tantangan. tapi, perbandingan adm negara? well, jawaban gue 50:50.. 50% merasa tertantang (serius, ghin?) dan 50% merasa... ugh. asik sih, kita kebagian tugas buat nyari da

not a traveler story (part 4)

day 4. the next morning, I woke up and realized that I will go to Wonosobo. So, a couple of days before I went to Purbalingga, my mps-amp-mpa's classmates, Cori and Fathiya, came to my dorm because Cori wanted to lend my hat. Cori planned to spend her holiday in Jogjakarta and Wonosobo, and Fathiya would also join later at Wonosobo with FSI's group. Where did they sleep? At Ossa's big family house's. They wanted to go to Dieng, a famous place in Wonosobo. There are Telaga Warna (Pond Warna), Kawah Sikidang (Sikidang Carter), Candi Arjuna (Temple  Arjuna ), and many more. Seriously, there are so many places that you can visit while you were there. When they came, they did ask me whether I wanted to join them in Wonosobo or not. I said I'd love to, but I could not decide at that time. Well, after arriving at Yogyakarta, I decided to go to Wonosobo, because I knew Retno still had exams and I did want to go to Dieng, so.. HERE I COME WONOSOBO!! Cori was still at Yog