Hujan turun, basahi bumi, basahi dedaunan pohon, basahi tanah yang kering, dan basahi aku.
Hujan turun, dengan hymne yang sama setiap kali dia datang.
Hujan turun, namun kali ini hanya berteman dengan dingin, angin dan petir tak ikut. Nanti saja, katanya.
Hujan turun, manusia berteduh, hewan bersembunyi. Hanya aku dan dedaunan yang menyambutnya.
Hujan turun, siap mendengar semua rutukan, kekesalan, suka, dan duka manusia.
Hujan turun, dan aku siap dengan ceritaku.
Hujan turun, membawaku jauh ke benakku, membantu mencari ketenanganku dulu, yang terhimpit sesak pilu gumpalan gelisah, terkubur dalam himpunan resah, tergerus jauh oleh gelombang ketakutan.
Hujan turun. Daun basah, tanah basah, aku basah.
Hujan turun. Pohon menyerap airnya. Tanah menyimpan airnya. Dan aku meluruhkan sebagian resahku bersamanya.
Hujan turun, sampaikan pamit dan berjanji akan kembali, ntah kapan.
Hujan berhenti.
Komentar
Posting Komentar