Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Memori Jean

"well, kamu tau aku kehilangan semua ingatanku dulu.." "iya, tapi aku penasaran dengan twitter dan facebook kamu dulu. Aku yakin kamu punya akun sosial sebelumnya." "itu dia yang ga pernah aku tau. Aku masih punya laptopku dulu, tidak ada password, tapi semua datanya kosong. History browsing, cookie, cache di browser aku kosong. Seolah aku yang masa lalu sengaja melakukan itu." "ya, aku juga mendengar ga ada seorang pun dari keluargamu yang memberi tahu apa yang terjadi saat itu. Dan kamu pindah ke kalimantan dan memulai hidup baru di sana, bekerja, dan ditempatkan di ibukota.." "ya, herannya aku ga pernah protes. Seolah ada bagian diriku yang justru bahagia karena aku ga ingat apapun. Tapi tadi, waktu aku ketemu mereka yang ngaku temanku dulu, ada yang.. Kamu tau perasaan aneh seperti kejutan listrik? Aku merasakan itu, di jantungku. Dan sekarang aku ingin tahu, benar-benar ingin tahu luka apa yang pernah ada waktu itu." "jea

Hujan turun

Hujan turun, basahi bumi, basahi dedaunan pohon, basahi tanah yang kering, dan basahi aku. Hujan turun, dengan hymne yang sama setiap kali dia datang. Hujan turun, namun kali ini hanya berteman dengan dingin, angin dan petir tak ikut. Nanti saja, katanya. Hujan turun, manusia berteduh, hewan bersembunyi. Hanya aku dan dedaunan yang menyambutnya. Hujan turun, siap mendengar semua rutukan, kekesalan, suka, dan duka manusia. Hujan turun, dan aku siap dengan ceritaku. Hujan turun, membawaku jauh ke benakku, membantu mencari ketenanganku dulu, yang terhimpit sesak pilu gumpalan gelisah, terkubur dalam himpunan resah, tergerus jauh oleh gelombang ketakutan. Hujan turun. Daun basah, tanah basah, aku basah. Hujan turun. Pohon menyerap airnya. Tanah menyimpan airnya. Dan aku meluruhkan sebagian resahku bersamanya. Hujan turun, sampaikan pamit dan berjanji akan kembali, ntah kapan. Hujan berhenti.

The art of killing a feeling

Gue ga mau bilang ini postingan galau, lebih ke.. Dilema. Oke, why in the world ghina is in dilemma? Well, gue lagi suka sama orang, dan imajinasi gue bikin gue makin tergila-gila sama orang ini. Nah! Itu dia. Imajinasi gue!! Gue emang suka berimajinasi. Selama ini gue ga ada masalah sama imajinasi-imajinasi gue. Mimpi-mimpi gue jadi lebih keren dan dramatis setiap gue tidur. Laura juga ngakuin kalau imajinasi-imajinasi gue berlebihan gegara gue terlalu sering nonton film. Mimpi gue bahkan udah kaya film. Hahaha. Tapii, gue nyerah kalau imajinasi ini udah mulai mempengaruhi kehidupan nyata gue, karena ujung-ujungnya pasti sakit. Imajinasi gue bikin gue terlampau banyak berharap, dan gue tau itu ga baik buat gue. Ga sehat. Tapi, di sisi lain gue juga, enjoy the time of having a crush. Udah lama gue ga ngerasain naksir sama orang sampe kepikiran tiap hari, kebawa mimpi, dan pengen ketemu tiap saat. Sekarang akhirnya ngerasain, antara seneng dan kesel. Seneng akhirnya ga ngerasa hampa,

shocking. shaking.

I think I never had a shock before, you know, when your body is uncontrollably shaking for some reasons. But last night.. last night.. When I got a phone call from dad's number but ami's voice was over there, telling me that my younger brother's been arrested for having drugs and the the person who called and talked to dad asked for money. What shocked me first is, I cant believe that my brother would have such things, yes he's smoking and recalcitrant, but.. That was just unbelievable. He's having his final next week. this is just.. shocking. My body started shaking hearing my mom crying next to ami. But the next thing happened is Ajif came home, safely, without drugs, and ami, and my mom were like, started to scream "dad, daad". And then hung up the phone. I became more shocked. My brain started to imagine things, horrible, very horrible things and my body was shaking, like, uncontrollably shaking. Shocked, I got out the room and went to kak dina's